Rabu, 23 Maret 2011

genetika

GENETIKA DAN PEMULIAAN IKAN
STRUKTUR DAN PEMBELAHAN SEL











OLEH:
LA SUKIRMAN
I1A2 09 076

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2011

GENETIKA DAN PEMULIAAN IKAN
STRUKTUR DAN PEMBELAHAN SEL










OLEH:
WA HAMSINA
I1A2 09 049

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2011



GENETIKA DAN PEMULIAAN IKAN
STRUKTUR DAN PEMBELAHAN SEL










OLEH:
ISRATIN
I1A2 09 071

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2011
PEMBELAHAN SEL

Pembelahan sel merupakan proses pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya. Pembelahan sel bertujuan untuk membentuk sel anakan yang secara genetik bersifat ekuivlen.Proses ini merupakan suatu bagian integral dari siklus sel,kehidupan suatu sel yang dimulai dari asal usulnya dalam pembelahan sel induk hingga pembelahan dirinya sendiri menjadi dua bagian.
Pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya tida terlepas dari dua macam peristiwa pembelahan sel yaitu mitosis dan meiosis.
a. Mitosis
Mitosis merupakan periode pembelahan sel yang berlangsung pada jaringan titik tumbuh. Proses mitosis terjadi dalam empat fase, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Fase mitosis tersebut terjadi pada sel tumbuhan maupun hewan. Terdapat perbedaan mendasar antara mitosis pada hewan dan tumbuhan. Pada hewan terbentuk aster dan terbentuknya alur di ekuator pada membran sel pada saat telofase sehingga kedua sel anak menjadi terpisah. Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan yang jumlah kromosomnya sama dengan jumlah kromosom sel induknya, pembelahan mitosis terjadi pada sel somatic (sel penyusun tubuh).

Tahap-tahap pembelahan mitosis


Gambar pembelahan sel secara mitosis
 Profase
Pada awal profase, sentrosom dengan sentriolnya mengalami replikasi dan dihasilkan dua sentrosom. Masing-masing sentrosom hasil pembelahan bermigrasi ke sisi berlawanan dari inti. Pada saat bersamaan, mikrotubul muncul diantara dua sentrosom dan membentuk benang-benang spindle yang membentuk seperti bola petak. Pada sel hewan, mikrotubul lainnya menyebar dan kemudian membentuk aster. Pada bersamaan, kromosom teramati dengan jelas, yaitu terdiri dari dua kromatid identik yang terbentuk pada interfase. Dua kromatid identik tersebut bergabung pada sentromernya. Benang-benang spindle terlihat memanjang dari sentromer (Cambell et al. 1999).
 Metafase
Masing-masing sentromer mempunyai dua kinetokor dan masing-masing dihubungkan ke satu sentrosom oleh serabut kinetokor. Sementara itu, kromatid bersaudara bergerak ke bagian tengah inti membentuk keping metafase (metaphasic plate) (Cambell et al. 1999).
 Anafase
Masing-masing kromatid memisahkan diri dari sentrosom dan masing-masing kromosom membentuk sentromer. Masing-masing kromosom ditarik oleh benang kinetokor ke kutubnya masing-masing (Cambell et al. 1999).
 Telofase
Ketika kromosom saudara sampai ke kutubnya masing-masing, mulainya telofase. Kromosom saudara tampak tidak beraturan dan jika diwarnai, terpulas kuat dengan pewarna histologi (Cambell et al. 1999).
b. Meiosis
Meiosis hanya terjadi pada fase reproduksi seksual atau oada jaringan muftah. Pada meiosis, terjadi perpasangan dari kromosom homolog serta terjadi pengurangan jumlah kromosom induk terhadap sel anak. Di samping itu, pada meiosis terjadi dua kali periode pembelahan sel, yaitu pembelahan I (meiosis I) dan pembelahan II (meiosis II). Meiosis I dan Meiosis II terjadi pada sel tumbuhan dan sel hewan. Pada meiosis I dan meiosis II, terjadi fase-fase pembelahan seperti pada mitosis. Oleh karena itu, dikenal adanya profase I, metafase I, anafase I, telofase I, profase II, metafase II, anafase II, dan telofase II. Akibat adanya dua kali pembelahan sel, maka pada meiosis, satu sel induk akan menghasilkan empat sel baru yang masing-masing sel mngandung jumlah kromosom setengah dari jumlah kromosom sel induk.

Tahap-tahap meiosis I:






 Profase I
Pasangan kromosom homolog berderet di daerah ekuator. Sentromer menuju kutub dan mengeluarkan benang2 spindel. TAHAP Anafase I : Kromosom homolog berpisah dan bergerak ke kutub yang berlawanan. Benang spindel dan seluruh isi sel memanjang ke arah kutub. .
 Metafase I
Pada tahap ini, tetrad menempatkan dirinya pada bidang ekuator. Membrane inti sudah tidak tampak lagi dan sentromer terikat oleh spindel pembelahan.
 Anafase I
Pada tahap ini, spindel pembelahan memendek dan menarik belahan tetrad (diad) ke kutub sel berlawanan sehingga kromosom homolog dipisahkan. Kromosom hasil crossing over yang bergerak ke kutub sel membawa materi genetic yang berbeda.
 Telofase I
Pada tahap ini, membrane sel membentuk sekat sehingga terbentuk dua sel anak yang bersifat haploid, tetapi setiap kromosom masih mengandung dua kromatid (siser cromatid) yang tehubung melalui sentromer.


















Tahap-tahap Meiosis II:


















 Profase II
a. Benang – benang kromatin berubah kembali menjadi kromosom.
b. Kromosom yang terdiri dari 2 kromatida tidak mengalami duplikasi lagi.
c. Nucleolus dan dinding inti menghilang.
d. Sentriol berpisah menuju kutub yang berlawanan.
e. Serat – serat gelendong terbentuk diantara 2 kutub pembelahan.
 Metafase II
Kromosom kebidang ekuator menggantung pada serat gelendong melalui sentromernya.
 Anafase II
Kromatida berpisah dari homolognya, dan bergerak menuju ke kutub yang berlawanan.
 Telofase II
a. Kromosom berubah menjadi benang – benang kromatin kembali.
b. Nucleolus dan dinding inti terbentuk kembali.
c. Serat – serat gelendong menghilang dan terbentuk sentrosom kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar